Aplikasi
Pendektesi Suhu
Mengetahui dan
memahami prinsip sensor PIR
Mengaplikasikan
sensor PIR dalam mendeteksi suhu tubuh
2. Komponen [kembali]
Alat
Instrument
- Multimeter
Spesifikasi:
Pinout
Generator Daya
1) Baterai
Baterai merupakan sebuah alat yang mengubah energi kimia yang tersimpan
menjadi energi listrik. Pada percobaan kali ini, baterai berfungsi sebagai
sumber daya atau.
Spesifikasi dan Pinout Baterai
·
Input voltage: ac 100~240v / dc 10~30v
·
Output voltage: dc 1~35v
·
Max. Input current: dc 14a
·
Charging current: 0.1~10a
·
Discharging current: 0.1~1.0a
·
Balance current: 1.5a/cell max
·
Max. Discharging power: 15w
·
Max. Charging power: ac 100w / dc 250w
·
Jenis batre yg didukung: life, lilon, lipo 1~6s, lihv 1-6s, pb 1-12s,
nimh, cd 1-16s
·
Ukuran: 126x115x49mm
·
Berat: 460gr
Komponen Input
1)Sensor UV
2.)Sensor LM35
Konfigurasi PinOut
Tiga pin LM35 menujukan fungsi masing-masing pin diantaranya, pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dapat digunakan antara 4 Volt sampai 30 Volt.
Karakteristik Sensor LM 35
- Resolusi Sensor 10 mVolt/ ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
- Keakurasi kalibrasi 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .
- Jangkauan maksimal operasi suhu -55 ºC sampai +150 ºC.
- Tegangan kerja 4v sampai 30 volt.
- Konsumsi arus rendah kurang dari 60 µA.
- Faktor pemanasan diri yang rendah (low-heating) kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
- Impedansi keluaran yang rendah 0,1 W untuk beban 1 mA.
- Toleransi ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC
3.)NTC
4.)Logicstate
Gerbang Logika (Logic Gates) adalah
sebuah entitas untuk melakukan pengolahan input-input yang berupa bilangan
biner (hanya terdapat 2 kode bilangan biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan
menggunakan Teori Matematika Boolean sehingga dihasilkan sebuah sinyal output
yang dapat digunakan untuk proses berikutnya.
Pinout
Bahan
1)Resistor
Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika (V = IR).
Jenis Resistor yang digunakan disini adalah Fixed Resistor, dimana merupakan resistor dengan nilai tetap terdiri dari film tipis karbon yang diendapkan subtrat isolator kemudian dipotong berbentuk spiral. Keuntungan jenis fixed resistor ini dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah.
Cara menghitung nilai resistor:
Tabel warna
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.
Spesifikasi
Resistor merupakan
salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk membatasi arus yang
mengalir pada suatu rangkaian dan berfungsi sebagai terminal antara dua
komponen elektronika. Tegangan pada suatu resistor sebangding dengan arus yang
melewatinya.
3)Relay
Spesifikasi
Relay umumnya adalah tegangan input 5 VDC, 12 VDC atau 48 VDC. Untuk
common dan NO NC umumnya 220 vac dengan arus kerja 10 A.
·
Konfigurasi pin Relay dihubungkan ke 5V
·
GND dihubungkan ke GND
·
IN1/Data dihubungkan ke pin 2
Pinout
4)Transistor
Transistor adalah sebuah komponen di
dalam elektronika yang diciptakan dari bahan-bahan semikonduktor dan memiliki
tiga buah kaki. Masing-masing kaki disebut sebagai basis, kolektor, dan emitor.
1. Emitor (E) memiliki fungsi untuk menghasilkan elektron atau muatan
negatif.
2. Kolektor (C) berperan sebagai saluran bagi muatan negatif untuk
keluar dari dalam transistor.
3. Basis (B) berguna untuk mengatur arah gerak muatan negatif yang
keluar dari transistor melalui kolektor.
Berfungsi sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus
(switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Selain itu, transistor biasanya juga dapat digunakan sebagai saklar
dalam rangkaian elektronika. Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis,
transistor akan mencapai titik jenuh. Pada titik jenuh ini transistor
mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor
seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil
maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini
transistor dalam keadaan cut off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke
emitor.
Rumus-rumus transistor:
Spesifikasi :
·
Bi-Polar Transistor
·
DC Current Gain (hFE) is 800 maximum
·
Continuous Collector current (IC) is 100mA
·
Emitter Base Voltage (VBE) is > 0.6V
·
Base Current(IB) is 5mA maximum
Konfigurasi Transistor
Konfigurasi Common Base adalah konfigurasi yang kaki Basis-nya
di-ground-kan dan digunakan bersama untuk INPUT maupun OUTPUT. Pada
Konfigurasi Common Base, sinyal INPUT dimasukan ke Emitor dan sinyal
OUTPUT-nya diambil dari Kolektor, sedangkan kaki Basis-nya di-ground-kan. Oleh
karena itu, Common Base juga sering disebut dengan istilah “Grounded Base”.
Konfigurasi Common Base ini menghasilkan Penguatan Tegangan antara sinyal INPUT
dan sinyal OUTPUT namun tidak menghasilkan penguatan pada arus.
Konfigurasi Common Collector (CC) atau Kolektor Bersama memiliki sifat
dan fungsi yang berlawan dengan Common Base (Basis Bersama). Kalau pada Common
Base menghasilkan penguatan Tegangan tanpa memperkuat Arus, maka Common
Collector ini memiliki fungsi yang dapat menghasilkan Penguatan Arus
namun tidak menghasilkan penguatan Tegangan. Pada Konfigurasi Common Collector,
Input diumpankan ke Basis Transistor sedangkan Outputnya diperoleh dari Emitor
Transistor sedangkan Kolektor-nya di-ground-kan dan digunakan bersama untuk
INPUT maupun OUTPUT. Konfigurasi Kolektor bersama (Common Collector) ini sering
disebut juga dengan Pengikut Emitor (Emitter Follower) karena tegangan sinyal
Output pada Emitor hampir sama dengan tegangan Input Basis.
Konfigurasi Common Emitter (CE) atau Emitor Bersama merupakan
Konfigurasi Transistor yang paling sering digunakan, terutama pada penguat yang
membutuhkan penguatan Tegangan dan Arus secara bersamaan. Hal ini dikarenakan
Konfigurasi Transistor dengan Common Emitter ini menghasilkan penguatan
Tegangan dan Arus antara sinyal Input dan sinyal Output. Common Emitter adalah
konfigurasi Transistor dimana kaki Emitor Transistor di-ground-kan dan
dipergunakan bersama untuk INPUT dan OUTPUT. Pada Konfigurasi Common Emitter
ini, sinyal INPUT dimasukan ke Basis dan sinyal OUTPUT-nya diperoleh dari kaki
Kolektor.
.
5.)Op Amp LM741
Lampu
Lamp adalah suatu lampu indikator dalam perangkat elektronika yang biasanya
memiliki fungsi untuk menunjukkan status dari perangkat elektronika tersebut.
3. Dasar Teori [kembali]
1)Resistor
Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika (V = IR).
Jenis Resistor yang digunakan disini adalah Fixed Resistor, dimana merupakan resistor dengan nilai tetap terdiri dari film tipis karbon yang diendapkan subtrat isolator kemudian dipotong berbentuk spiral. Keuntungan jenis fixed resistor ini dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah.
Cara menghitung nilai resistor:
Tabel warna
Contoh :
Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.
Spesifikasi
Resistor merupakan salah satu komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir pada suatu rangkaian dan berfungsi sebagai terminal antara dua komponen elektronika. Tegangan pada suatu resistor sebangding dengan arus yang melewatinya.
Transistor adalah sebuah komponen di dalam elektronika yang diciptakan dari bahan-bahan semikonduktor dan memiliki tiga buah kaki. Masing-masing kaki disebut sebagai basis, kolektor, dan emitor.
1. Emitor (E) memiliki fungsi untuk menghasilkan elektron atau muatan negatif.
2. Kolektor (C) berperan sebagai saluran bagi muatan negatif untuk keluar dari dalam transistor.
Berfungsi sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Selain itu, transistor biasanya juga dapat digunakan sebagai saklar dalam rangkaian elektronika. Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai titik jenuh. Pada titik jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor.
- Bi-Polar Transistor
- DC Current Gain (hFE) is 800 maximum
- Continuous Collector current (IC) is 100mA
- Emitter Base Voltage (VBE) is > 0.6V
- Base Current(IB) is 5mA maximum
Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat Operasional.
Karakteristik penguat ideal adalah:
- Gain sangat besar (AOL >>). Penguatan open loop adalah sangat besar karena feedback-nya tidak ada atau RF = tak terhingga, serta pada rentang frekuensi yang luas.
- Impedansi input sangat besar (Zi >>). Impedansi input adalah sangat besar sehingga arus input ke rangkaian dalam op-amp sangat kecil sehingga tegangan input sepenuhnya dapat dikuatkan.
- Impedansi output sangat kecil (Zo <<).
Konfigurasi PIN LM741:
Spesifikasi:
Respons karakteristik kurva I-O:
Sensor UV
Sensor LM35
Konfigurasi PinOut
Tiga pin LM35 menujukan fungsi masing-masing pin diantaranya, pin 1 berfungsi sebagai sumber tegangan kerja dari LM35, pin 2 atau tengah digunakan sebagai tegangan keluaran atau Vout dengan jangkauan kerja dari 0 Volt sampai dengan 1,5 Volt dengan tegangan operasi sensor LM35 yang dapat digunakan antara 4 Volt sampai 30 Volt.
Karakteristik Sensor LM 35
- Resolusi Sensor 10 mVolt/ ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
- Keakurasi kalibrasi 0,5 ºC pada suhu 25 ºC .
- Jangkauan maksimal operasi suhu -55 ºC sampai +150 ºC.
- Tegangan kerja 4v sampai 30 volt.
- Konsumsi arus rendah kurang dari 60 µA.
- Faktor pemanasan diri yang rendah (low-heating) kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
- Impedansi keluaran yang rendah 0,1 W untuk beban 1 mA.
- Toleransi ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC
NTC
Logicstate
Gerbang Logika (Logic Gates) adalah sebuah entitas untuk melakukan pengolahan input-input yang berupa bilangan biner (hanya terdapat 2 kode bilangan biner yaitu, angka 1 dan 0) dengan menggunakan Teori Matematika Boolean sehingga dihasilkan sebuah sinyal output yang dapat digunakan untuk proses berikutnya.
Pinout
Gambar Rangkaian [kembali]
4. Prinsip Kerja[kembali]
PENDINGIN RUANGAN OTOMATIS
Ketika NTC mendeteksi Suhu <20(21 C)maka NTC akan menjalankan
motor,pertama tama tegangan tersebut akan dikecilkan nilainya oleh hambatan
sehingga mengeluarkan nilai voltmeter senilai 1,20 V lalu tegangan tersebut masuk
ke kaki non inverting detector, lalu vout dari op amp non inverting detector
ialah Vout=AOL(V2-V1) namun karna dibatasi power supply maka nilai voutnya
ialah 11V,lalu tegangan tersebut masuk op amp komparator inverting senilai
-10,5V,karna syarat Vut(-1,19)<Vin(11) maka hasilnya ialah -Vsat senilai
-10,5,lalu tegangan tersebut mengalir ke kaki basis transistor dan menyebabkan
motor bergerak
LAMPU RUANGAN OTOMATIS
Ketika tegangan yg masuk dari sensor UV<2,50V maka lampunya
akan hidup,pertama tama vout dari UV akan masuk ke op amp detector inverting
dengan rumus AOL((V1-V2) lalu tegangan tersebut menjadi Vin dari OP AMP
komparator inverting yang senilai 11V,karna Vut<Vin maka vout = -Vsat,lalu
tegangan tersebut masuk ke transistor yang menyebabkan lampu hidup
PENGHANGAT RUANG OTOMATIS
Ketika sensor suhu LM35,menerima suhu<19 maka sensor suhu
akan mengubah suhu tersebut menjadi tegangan dengan rumus suhux10mv, lalu
tegangan tersebut masuk melalui OP AMP detector non inverting lalu vout dari op
amp non inverting detector ialah Vout=AOL(V2-V1) namun karna dibatasi power
supply maka nilai voutnya ialah 11V,lalu tegangan tersebut masuk op amp
komparator inverting senilai -10,5V,karna syarat Vut(-1,19)<Vin(11) maka
hasilnya ialah -Vsat senilai -10,5,lalu tegangan tersebut mengalir ke kaki basis
transistor dan menyebabkan motor bergerak
Video [kembali]
5. Link Download [kembali]
<
Download Rangkaian DISINI
Download Video DISINI
Download HTMLDISINI
Download Data Sheet Battery DISINI
Link datasheet Voltmeter Klik disini
Download Data Sheet LM741 DISINI
Download Data Sheet BC547 DISINI
Download Data Sheet Relay DISINI
Download Data Sheet Logictoggle DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar